Minggu, 06 Januari 2013

Pentingnya Safety Riding

Awal 2013 dan akhir 2012 kita banyak mendapatkan berita dan informasi kecelakaan lalu lintas baik dijalan umum ataupun dijalan tol, semua yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor tapi bagi saya inti dari ini semua adalah belum 100% nya pengguna jalan memahami SAFETY RIDING.
Saya teringat oleh sebuah berita yang saya baca dari sebuah majalah mengenai mengendarai sambil menelpon lewat handphone. (artikel majalah FORSEL edisi Agustus 2009)
Anggono Iriawan dari Safety Riding Astra Honda Indonesia menjelaskan, perilaku berkendara sambil menelpon, baik saat mengendarai motor ataupun mobil adalah sungguh sangat berbahaya, terlebih pada para pengguna motor.
“Tanpa bermaksud mengecilkan resikonya, karakteritik sepeda motor berbeda dengan mobil, Mobil mempunyai ruang dan batas antara pengendara dengan lingkungan jalanan.sementara pada motor, kita langsung berhadapan dengan keadaan sekitar,” ujarnya
Anggono menjelaskan, saat berkendara, setiap detik kita harus mengambil keputusan, dalam setiap detik, kita memikirkan akan bertindak apa kita dalam dua tiga detik kedepan. Sama dengan berbicara, kita juga memikirkan apa yang akan kita bicarakan dalam rentang waktu yang sama. Kedua hal ini juga dilakukan dalam waktu bersamaan tentu akan memecahkan konsentrasi. Ditambah kenyataan banyak sekali sinyal dan tanda komunikasi yang dapat memecah konsentrasi kita.
Ada sebuah penelitian dari University of Utah, Amerika Serikat yang mengungkapkan bahwa mengendarai mobil sambil menelpon ternyata beresiko sama dengan menyetir sambil mabuk.
Penelitian tersebut melibatkan 40 responden laki-laki dan 20 responden wanita dengan usia 22 sampai 34 tahun dengan menggunakan mobil simulator, masing masing responden harus menjalankan mobil tersebut sebanyak empat kali. Pertama, responden menyetir mobil tanpa gangguan, lalu responden harus menyetir sambil menggunakan ponsel.
Kemudian dilanjutkan mengendarai mobil dengan menggunakan handsfree dan terakhir para responden harus menyetir mobil simulator ini dengan kondisi baru saja mengkonsumsi minuman beralkohol sampai kadar alcohol dalam darah mencapai 0.08 persen.
Hasil tersebut mengungkapkan,menyetir mobil sambil memakai handphone dan handsfree ternyata sama bahayanya dengan menyetir sambil mabuk.
Apalagi kalau kita mengendari motor, tentu akan lebih tinggi lagi resikonya apalagi ditambah faktor kedisiplinan pengguna motor yang rendah yang maunya serba cepat kalau perlu ambil jalur berlawanan yang penting cepat sampai.
“Ketika konsentrasi dan pikiran terganggu, kita dapat melakukan perintah yang salah. Ketika ingin mengerem malah memutar gas. Ketika ingin belok ke kiri malah membelokkan stang ke kanan, dan lain lain,” tambah Anggono.
So, apa yang harus kita lakukan saat mengendarai motor atau mobil kita mendapatkan panggilan melalui handphone?
“sebenarnya tidak ada pengecualian. Kita dapat menunda mengangkat telpon hingga sampai ditujuan. Atau jika memang terpaksa, satu satunya yang harus dilakukan adalah menepi dan berhenti untuk menjawab telpon.Ingat kebiasaan ini bukan hanya dapat mencelakakan anda, namun juga orang disekitar anda,” pungkas Anggono.
Karena bagaimanapun mengendarai motor sambil menerima dan menelpon adalah sangat berisiko terjadinya kecelakaan karena motor adalah kendaraan roda dua, dimana keseimbangan sangat dibutukan dan juga feeling sangat bermain karena saat kita menarik gas membutuhkan stimulasi dari otak ke tangan dan itu memerlukan konsentrasi.
LET’S STOP ACCIDENT with STOP CALLING WHILE RIDING

0 komentar:

Posting Komentar