Awal
2013 dan akhir 2012 kita banyak mendapatkan berita dan informasi
kecelakaan lalu lintas baik dijalan umum ataupun dijalan tol, semua yang
terjadi disebabkan oleh beberapa faktor tapi bagi saya inti dari ini
semua adalah belum 100% nya pengguna jalan memahami SAFETY RIDING.
Saya
teringat oleh sebuah berita yang saya baca dari sebuah majalah mengenai
mengendarai sambil menelpon lewat handphone. (artikel majalah FORSEL
edisi Agustus 2009)
Anggono
Iriawan dari Safety Riding Astra Honda Indonesia menjelaskan, perilaku
berkendara sambil menelpon, baik saat mengendarai motor ataupun mobil
adalah sungguh sangat berbahaya, terlebih pada para pengguna motor.
“Tanpa
bermaksud mengecilkan resikonya, karakteritik sepeda motor berbeda
dengan mobil, Mobil mempunyai ruang dan batas antara pengendara dengan
lingkungan jalanan.sementara pada motor, kita langsung berhadapan dengan
keadaan sekitar,” ujarnya
Anggono
menjelaskan, saat berkendara, setiap detik kita harus mengambil
keputusan, dalam setiap detik, kita memikirkan akan bertindak apa kita
dalam dua tiga detik kedepan. Sama dengan berbicara, kita juga
memikirkan apa yang akan kita bicarakan dalam rentang waktu yang sama.
Kedua hal ini juga dilakukan dalam waktu bersamaan tentu akan memecahkan
konsentrasi. Ditambah kenyataan banyak sekali sinyal dan tanda
komunikasi yang dapat memecah konsentrasi kita.
Ada
sebuah penelitian dari University of Utah, Amerika Serikat yang
mengungkapkan bahwa mengendarai mobil sambil menelpon ternyata beresiko
sama dengan menyetir sambil mabuk.
Penelitian
tersebut melibatkan 40 responden laki-laki dan 20 responden wanita
dengan usia 22 sampai 34 tahun dengan menggunakan mobil simulator,
masing masing responden harus menjalankan mobil tersebut sebanyak empat
kali. Pertama, responden menyetir mobil tanpa gangguan, lalu responden
harus menyetir sambil menggunakan ponsel.
Kemudian
dilanjutkan mengendarai mobil dengan menggunakan handsfree dan terakhir
para responden harus menyetir mobil simulator ini dengan kondisi baru
saja mengkonsumsi minuman beralkohol sampai kadar alcohol dalam darah
mencapai 0.08 persen.
Hasil
tersebut mengungkapkan,menyetir mobil sambil memakai handphone dan
handsfree ternyata sama bahayanya dengan menyetir sambil mabuk.
Apalagi
kalau kita mengendari motor, tentu akan lebih tinggi lagi resikonya
apalagi ditambah faktor kedisiplinan pengguna motor yang rendah yang
maunya serba cepat kalau perlu ambil jalur berlawanan yang penting cepat
sampai.
“Ketika
konsentrasi dan pikiran terganggu, kita dapat melakukan perintah yang
salah. Ketika ingin mengerem malah memutar gas. Ketika ingin belok ke
kiri malah membelokkan stang ke kanan, dan lain lain,” tambah Anggono.
So, apa yang harus kita lakukan saat mengendarai motor atau mobil kita mendapatkan panggilan melalui handphone?
“sebenarnya
tidak ada pengecualian. Kita dapat menunda mengangkat telpon hingga
sampai ditujuan. Atau jika memang terpaksa, satu satunya yang harus
dilakukan adalah menepi dan berhenti untuk menjawab telpon.Ingat
kebiasaan ini bukan hanya dapat mencelakakan anda, namun juga orang
disekitar anda,” pungkas Anggono.
Karena
bagaimanapun mengendarai motor sambil menerima dan menelpon adalah
sangat berisiko terjadinya kecelakaan karena motor adalah kendaraan roda
dua, dimana keseimbangan sangat dibutukan dan juga feeling sangat
bermain karena saat kita menarik gas membutuhkan stimulasi dari otak ke
tangan dan itu memerlukan konsentrasi.
LET’S STOP ACCIDENT with STOP CALLING WHILE RIDING
0 komentar:
Posting Komentar