Apa Perbedaan Blu-ray & HD-DVD? Sejarah Blu-ray & HD-DVD
Saat ini Blu-ray menjadi format standar untuk cakram optik definisi tinggi (high definition = HD).
Namun, antara tahun 2006 dan 2008, terjadi persaingan sengit antara produsen elektronik dan studio film mengenai format mana yang akan mereka pakai.
Dua format yang bersaing pada waktu itu adalah Blu-ray dan HD-DVD.
Persaingan berakhir pada 2008 ketika Toshiba Corp, salah satu perusahaan yang mengembangkan format HD-DVD mengatakan akan berhenti memproduksi HD-DVD karena kurangnya dukungan untuk format tersebut.
Latar belakang
Format disk HD telah mulai dirintis tahun 2000 ketika Sony dan Pioneer memperkenalkan DVR-Blue, sebuah DVD yang dapat menyimpan data lima kali lebih banyak dibanding DVD standar menggunakan laser biru.
Dua tahun kemudian, Sony, Pioneer, Sharp, Panasonic, dan JVC mengumumkan rencana untuk membuat format disk Blu-ray.
Dilain pihak, pada tahun 2002, Toshiba dan NEC Corp mengusulkan format blue-laser yang mirip dan dikenal sebagai HD-DVD.
Selama lima tahun berikutnya, perusahaan tersebut terus bersaing sambil terus menyempurnakan teknologi mereka.
Mitsubishi, Hewlett-Packard, Dell, Disney, Universal Music Group, dan Lions Gate Home Entertainment mengumumkan dukungan untuk Blu-ray.
Sementara Microsoft, Intel, Paramount Pictures, Universal Pictures, Warner Brothers, HBO, dan New Line Cinema mendukung format HD-DVD.
Persaingan
Karena kedua format didukung oleh perusahaan dan studio film besar, konsumen menjadi kebingungan mengenai format mana yang hendak mereka pilih.
Presiden Sony, Ryoji Chubachi, mengatakan pada tahun 2005 bahwa kedua pihak sebenarnya bisa mengintegrasikan teknologi mereka atau setidaknya mencapai kompromi lain.
Namun, tidak semua pihak sepakat dan memilih meneruskan persaingan.
Perusahaan seperti LG Electronics mengambil jalan tengah dengan mengembangkan player yang bisa memutar Blu-ray dan HD-DVD.
Resolusi
Persaingan mulai mengendur pada Januari 2008, ketika Warner Bros mengatakan akan menghentikan produksi film HD-DVD dan hanya akan menggunakan format Blu-ray.
Langkah ini diikuti dengan berbagai perusahaan besar di Amerika seperti Netflix, Walmart, dan Best Buy yang juga berhenti menggunakan disk HD-DVD.
Toshiba akhirnya menghentikan produksi HD-DVD pada Februari 2008.
Perbedaan
Teknologi Blu-ray dan HD-DVD sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Kedua format tersebut sama-sama bisa bisa memainkan disk HD sekaligus DVD.
Keduanya bisa memutar video dalam 1080p HD – yang berarti 1.920 piksel lebar dan 1.080 piksel tinggi – sehingga memberikan detail yang lebih baik dibandingkan DVD standar.
Perbedaan utama keduanya adalah Blu-ray mampu menyimpan data lebih banyak dari HD-DVD.
Blu-ray single layer bisa menyimpan 25 gigabyte data, sedangkan yang double layer bisa menyimpan hingga 50GB.
Bandingkan dengan HD-DVD single layer yang hanya mampu menyimpan 15 GB (single layer) dan 30 GB (double layer).
Kapasitas tambahan sekitar 40 persen yang dimiliki Blu-ray memungkinkan studio film untuk menempatkan lebih banyak fitur dan konten interaktif pada Blu-ray dibandingkan dengan HD-DVD.[]